Masjid adalah tempat untuk beribadah bagi umat muslim. Karenanya, masjid merupakan tempat yang paling dicintai oleh Allah SWT. Tak heran apabila sebuah masjid dibangun, makan akan ada banyak kebaikan di sana yang terjadi. Seperti misalnya sholat, dzikir dan juga tilawah kitab suci Al Quran.
Di masjid nama-nama Allah SWT akan senantiasa disebutkan, Ilmu-ilmu bermanfaat akan diajarkan, dan juga akan menjadi tempat berkumpul bagi kaum muslimin. Diantara manfaat tersebut dapat mendatangkan banyak pahala.
Baca juga: Masjid Qiblatayn, Saksi Sejarah Pindahnya Arah Kiblat
Dalam sebuah hadits diriwayatkan:
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَ ضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ يَقُوْلُ مَنْ بَنَى مَسْجِدًا يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ مِثْلَهُ فِي الْجَنَّةِ
Dari Utsman bin Affan Radhiyallahu anhu, beliau mengatakan, “Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa yang membangun masjid untuk mencari wajah Allah Azza wa Jalla, maka Allah Azza wa Jalla akan membangunkannya rumah yang sama di surga. (HR. Bukhari, no. 450 dan Muslim, no. 533)
Allah Ta’ala, berfirman:
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْأَاخِرِ وَأَقَامَ الصَّلٰوةَ وَءَاتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسٰىٓ أُولٰٓئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. At-Taubah 9: Ayat 18)
Imam Ibnul Jauzi berkata: “Yang dimaksud dengan memakmurkan masjid (dalam ayat ini) ada dua pendapat yaitu, selalu mendatangi masjid dan berdiam di dalamnya (untuk beribadah kepada Allah Ta’ala) dan membangun masjid termasuk memperbaikinya” (Kitab “Zaadul masiir” 3/408).
Baca juga: Sebuah Jalan Diplomasi Rasulullah Kala Haji
Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ أَوْ أَصْغَرَ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ
“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil. Maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah no. 738).
Hadits diatas menjelaskan, siapa yang membangun masjid dengan menambah bagian kecil saja yang dibutuhkan, tambahan tersebut seukuran tempat burung bertelur; atau bisa jadi caranya, para jama’ah bekerja sama untuk membangun masjid dan setiap orang punya bagian kecil seukuran tempat burung bertelur; ini semua masuk dalam istilah membangun masjid. Karena bentuk akhirnya adalah suatu masjid dalam benak kita, yaitu tempat untuk kita shalat.
Artinya menunjukkan bahwa jika ada yang menyumbang satu sak semen saja atau bahkan menyumbang satu bata saja. Atau apa saja yang bisa manambah menjadi nyaman dan menarik jamaah betah dan cinta beribadah didalamnya, dll. Itu semua sudah mendapatkan pahala kontribusi membangun masjid.
Yang dimaksud dengan memakmurkan masjid yakni, dengan menjadikan seluruh ummat manusia taat kepada Allah SWT. Nantinya, manusia akan menjadi sesuatu yang tidak ada manfaatnya, karena disisi lain manusia juga mebutuhkan apa saja, karena menjadi sesuatu atau apa dsaja ketika menjadikan manusia itu memilik kredibolitanny masing-masing.
Sumber: Abu Miqdam, Komunitas Akhlaq Mulia.