Kasih sayang, anugerah Allah subhanahu wa ta’ala untuk menambatkan tali silaturrahim lebih erat. Islam sudah jauh mengajarkan tradisi kasih sayang. Dalam kata Assalamu’alaikum terkandung doa bagi siapa saja yang mengucapkan dan yang membalas salam tersebut.
Assalamu’alaikum Warahamatullahi Wabarakatuh sendiri merupakan ungkapan keagungan dan doa yang disebutkan atas nama Allah subhanahu wa ta’ala. Dalam salam tersebut memiliki artian “Semoga keselamatan dan rahmat Allah, serta keberkahanNya terlimpah kepada kalian.” Dengan telaah bahasa tersebut, teriring keberkahan dan segala rahmat Allah dalam satu ucapan.
Sementara itu dijelaskan oleh Lismanto seorang cendekiawan IAIN Walisongo Semarang dalam tulisannya, Teologi Islam Damai yang diterbitkan Jurnal Justisia Edisi 40 Tahun 2013 menuliskan bahwa kata Assalamu’alaikum yang merupakan simbol sapaan khas kaum muslim membawa arti kedamaian atau kesejahteraan. Lebih lanjut, ia menuliskan bahwa kata ini memiliki padanan dalam bahasa Ibrani yaitu, Shalom Aleichem.
Baca juga: Beginilah Berdakwah untuk Generasi Millennial
Di sisi lain, Emha Ainun Nadjib seorang budayawan muslim juga berpendapat demikian. Salam yang merupakan identitas asli seorang muslim memiliki arti dan makna yang mengikat. Ia mengatakan bahwa kita sebagai yang mengucapkan salam kepada orang lain berjanji tidak akan memusuhi atau melukai baik dalam perkataan maupun perbuatan kepada seseorang yang dituju oleh salam tersebut. Begitu juga dengan orang yang membalas salam, ia pun tak luput dari ikatan janji tidak akan memusuhi, melukai, dan berbuat jahat baik dengan kata maupun perbuatan.
Dengan begitu dapat dimengerti bahwa Assalamu’alaikum bukan kata-kata yang biasa. Kata ini adalah ungkapan salam yang luar biasa, memiliki pemaknaan yang dalam dan mengandung kebaikan-kebaikan jika diucapkan dengan lisan sekaligus dimaknai dan diresapi artinya ke dalam hati. Dengan salam khas ini menjadi bukti bahwa Islam telah mengajarkan kasih sayang sejak lama, bukan kebencian ataupun permusuhan.
Kemudian, mengucapkan salam juga merupakan hak khusus yang melekat dalam diri seorang muslim. Hal ini senada dengan Hadits Riwayat Muslim yang berbunyi, “Hak seorang muslim terhadap muslim lain ada enam, memberi salam bila bertemu, memenuhi undangan, memberi nasihat bila diminta, bila bersin mengucap Alhamdulillah dan menjawab dengan Yarhamukallah, menengok orang sakit, dan mengantarkan jenazah ke kubur.”
Baca juga; Memilih Jodoh Terbaik menurut Al Qur’an
Dengan adanya hadits tersebut seharusnya sudah menjadi kesadaran sesama muslim dengan mengucapkan salam jika bertemu.
Adapun, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam juga menyebutkan bahwa salam adalah satu sifat yang harus dimiliki dalam diri seorang muslim. Dalam Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim, dari Abdullah bin Amr bin Ash ia bertanya “Bagaimanakah Islam yang baik itu ? Rasulullah menjawab, ‘Yaitu kamu yang memberi makanan, dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang kamu belum kenal.’”
Sekarang, tak perlulah lagi berkilah dengan dalih “Tak Kenal maka Tak Sayang”. Karenanya, sapaan Assalamu’alaikum bukan lagi sekedar kata-kata simbolis namun sebuah doa sekaligus perwujudan kasih sayang yang terpanjatkan di antara muslim satu dengan yang lainnya baik sudah kenal maupun belum kenal. (ipw)