Secara fundamental terdapat perbedaan yang tajam antara ilmu, teknologi, dan agama dalam wilayah fungsionalnya. Menurut brainly.com, agama merupakan kebutuhan mutlak, penting, dan urgen dalam berkehidupan di zaman modern yang amat sangat cepat mengalami dinamika perubahan. Namun, Islam memiliki solusi hidup di zaman modern. Apa yang ditawarkan oleh agama Islam ? berikut ulasannya.
Kebutuhan mutlak, penting, dan urgen manusia terhadap agama disebabkan adanya perkara-perkara yang tidak dapat atau mustahil dicapai oleh manusia melalui akal, indera lahiriah, dan pengalaman hidupnya. Allah telah berfirman di dalam Al Qur’an, “Dia mengajarkan kepada Kalian apa-apa yang tidak dapat Kalian ketahui.” (Qs. Al-Baqarah [2]: 239).
Itulah sebab, agama juga menjadi sebuah benteng dalam berkehidupan, khususnya pada era modern. Kata “agama” mencakup seluruh agama, baik agama langit maupun agama bumi, agama murni (Islam) atau agama yang telah mengalami distorsi. Agama memberi pengaruh terhadap zaman, begitupun dengan Islam yang bisa memberikan fungsi-fungsi positif pada setiap zaman dan seluruh generasi manusia, karena Islam adalah agama penutup dan sempurna sebagai agama Ilahi.
Dari dimensi inilah, Islam mencanangkan teori-teori, serta petunjuk universal untuk setiap zaman dan setiap dimensi kehidupan manusia yang bersifat individual dan sosial. Di sisi lain, agama, ilmu, dan teknologi memiliki fungsi masing-masing. Program-program dan hukum-hukum agama akan semakin berkembang dan luas sejalan dengan perkembangan teknologi melalui ijtihad dari sumber-sumber fikih Islam, dengan demikian masalah-masalah baru dalam wilayah hukum Islam akan mendapatkan solusinya.
Baca juga: Modernisasi Islam dan Nilai Tambahnya Bagi Indonesia
Islam Miliki Metode Berkehidupan
Agama Islam memiliki tiga program untuk manusia dalam wilayah hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan yang lain (masyarakat dan alam), dan hubungan manusia dengan Tuhan. Dan Islam juga menawarkan dan memberikan solusi dalam kebutuhan-kebutuhan ruhani dan spiritual manusia melalui jalan keteladanan Ahlulbait Rasulullah Salallahi alaihi wa sallam yang biasa disebut dengan nama ijtihad.
Fakta ini menetapkan bahwa manusia mustahil mencapai dan mengetahui sesuatu yang akan menjamin kebutuhan hakiki ruhaninya sedemikian sehingga menyebabkannya tidak lagi perlu dan butuh kepada agama Ilahi (Islam).
Islam memiliki tiga program dan fungsi yang mewakili tiga bentuk hubungan manusia. Yaitu, hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan yang lain (masyarakat dan alam) dan hubungan manusia dengan Tuhannya.
Baca juga: Bersiap Menjadi Generasi Qurani
Islam Sebagai Benteng Hadapi Dinamika Kehidupan
Dilansir dari jurnal pendidikan agama Islam oleh Forum Tarbiyah tahun 2009, menuliskan bahwa di era globalisasi ini umat manusia tidak berperang menghadapi musuh hingga pertumpahan darah. Namun, umat manusia berperang menghadapi berbagai tantangan. Misal, krisis moral. Krisis moral ini diakibatkan oleh adanya acara-acara di media elektronika dan media massa lainnya, menyuguhkan pergaulan bebas, sex bebas, konsumsi alkohol dan narkotika, perselingkuhan, sex bebas, konsumsi al-kohol, pornografi dan kekerasan.
Hal ini akan berakibat pada perbuatan negatif generasi muda seperti tawuran, pemerkosaan, hamil di luar nikah, penjambretan, pencopetan, penodongan, pembunuhan, malas belajar dan tidak punya integritas dan krisis akhlak.
Faktor selanjutnya adalah krisis kepribadian. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyuguhkan kemudahan, kenikmatan dan kemewahan akan menggoda kepribadian seseorang. Nilai kejujuran, kesederhanaan, kesopanan, kepedulian sosial akan terkikis.
Untuk itu sangat mutlak dibutuhkan bekal agama, dengan memiliki ilmu agama yang baik, seseorang akan memiliki benteng yang kuat dalam diriya, serta tidak akan menjadi manusia yang berkepribadian rendah, melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme, melakukan kejahatan intelektual, merusak alam untuk kepentingan pribadi.(muf)