Pemateri: Ustadz Muhammad Sholeh Drehem, Lc
(Ketua IKADI Jatim dan Narasumber tetap Program Tazkiyatun Nafs di Radio Suara
Muslim Surabaya, FM 93.8)
Berdoa merupakan tanda bahwa kita sedang sangat membutuhkan Allah. Ketika kita sedang
dalam kesulitan ekonomi, maka mintalah pada Allah. Jika anak kita sedang mencari ilmu,
mintakan pula doa untuk kelancaran dan kemudahannya dalam berpikir. Sebab, Allah sangat
senang saat hamba-Nya berdoa. Allah pun akan merespon doa yang kita tengadahkan.
“Dan apabila hamba-hamba- Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat.
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah
mereka itu memenuhi-Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran.” (Q.s. al-Baqarah: 186)Bisa kita rasakan betapa Allah sangat menyukai acap kali kita berdoa. Allah senang jika kita
merintih, dan meminta pertolongan kepada-Nya. Namun manusia, sangat susah untuk dimintai
pertolongan secara terus-menerus. Itulah perbedaan hamba dan makhluk-Nya. Sungguh, Allah
sangat dekat makhluk-Nya.
Bahkan, Allah menyebut makhluk-Nya sebagai orang yang sombong tatkala tidak pernah terlontar
suara kita meminta bantuan-Nya. “Dan Rabbmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya
akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri
dari beribadah kepada-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS
al-Mukmin 60)
Allah pun murka pada kita yang tidak pernah meminta, tidak pernah mengajukan pertolongan dan
merasa dirinya sudah kuat dengan akalnya sendiri. “Bahwasanya barangsiapa yang tidak
(mau) meminta kepada Allah, maka Allah murka kepadanya.” (HR Tirmidzi)
Doa itu bagian daripada ibadah, sering disebut dalam perumpaan sebagai otaknya ibadah. Kita
tengok ibadah shalat, maka ada kemungkinan shalat kita tidak diterima karena tidak khusyuk, lupa
rukun sah shalat dan sebagainya.
Akan tetapi, jika kita berdoa, Allah tidak meminta kita melakukan ritual khusus. Cukup kita
menengadahkan tangan sembari mengeluarkan unek-unek yang membuat pikiran kita tidak
karuan. Sebab, Allah pasti akan nyambung dengan doa kta, apapun itu.
Banyak orang yang ketika merasa dirinya telah sukses, lalu lupa atau enggan untuk berdoa lagi
kepada Allah. Padahal kita tidak tahu, kapan Allah hendak membuat kita jatuh. Begitu pentingnya
doa setelah posisi kita sukses, agar Allah tetap meng-istiqomah-kan hati kita agar tetap diberi
keimanan dalam berislam.
Lantas, sudah cukupkah hanya dengan istiqomah? Tentu tidak, karena tujuan hidup kita adalah
surga-Nya. Sehingga sangat penting di dalam doa, kita meminta agar diberi akhir hidup yang
husnul khotimah.