Pemuda dan perubahan masyarakat nampaknya tidak bisa dipisahkan. Jika pemudanya rusak, kehancuran sebuah negara menanti. Lalu bagaimana kriteria pemuda yang ideal?
Sudah bukan rahasia lagi bahwa pemuda berperan besar bagi proses kemerdekaan bangsa Indonesia. Perjuangan kemerdekaan Indonesia tak lepas dari perjuangan para pemuda. Bahkan, hingga proklamasi dikumandangkan oleh Bung Karno pada 17 Agustus 1945 tak lepas dari dorongan para pemuda.
Luar biasanya arti pemuda ini, hingga Bung Karno dalam orasinya mengatakan, “Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan aku akan mengguncang dunia!” Orasi Bung Karno tersebutlah yang hingga kini selalu ampuh dalam membangkitkan semangat nasionalisme dan patriotisme para pemuda Indonesia. Dari kutipan sederhana orasi Bung Karno tersebut tersirat pesan bahwa para pemuda memegang peranan penting dalam setiap denyut kehidupan berbangsa dan bernegara ini.
Agama Islam, memiliki perhatian sangat besar terhadap pemuda, karena pemuda hari ini akan menjadi pemimpin-pemimpin di masa yang akan datang. Merekalah yang akan mewarisi tugas-tugas mulia dari para pendahulunya untuk menyebarkan pesona dan kebaikan Islam.
Kata-kata pemuda dalam Al Quran diistilahkan dengan “fatan”, seperti firman Allah subhanahu wa ta’ala pada surat al-Anbiya (21) ayat 60 tentang pemuda Ibrahim. “Mereka berkata, ‘Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim’.”
Dalam hadis, pemuda sering diistilahkan dengan kata “syaabun”. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari, disebutkan bahwa di antara tujuh kelompok yang akan mendapatkan naungan Allah subhanahu wa ta’ala pada hari ketika tak ada naungan, selain naungan-Nya, adalah syaabun nasya’a fii ‘ibaadatillaah (pemuda yang tumbuh berkembang dalam pengabdian kepada Allah ta’ala).
Baca juga: Muslim, Jangan Gemar Mengeluh
Pemuda Muslim Menurut Al Quran
Eksistensi dan peranan pemuda sangat penting. Dalam Al Quran ataupun hadis, banyak diungkapkan karakteristik sosok pemuda ideal yang harus dijadikan teladan oleh pemuda yang bercita-cita sebagai orang atau pemimpin sukses. Dikutip dari republika.co.id, ada beberapa kriteria pemuda ideal dalam Islam.
Pertama, memiliki keberanian (syaja’ah) dalam menyatakan yang haq (benar) itu haq (benar) dan yang batil (salah) itu batil (salah). Lalu, siap bertanggung jawab serta menanggung risiko ketika mempertahankan keyakinannya.
Kedua, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (curiosity) untuk mencari dan menemukan kebenaran atas dasar ilmu pengetahuan dan keyakinan. Artinya, tidak pernah berhenti dari belajar dan menuntut ilmu pengetahuan (QS al-Baqarah [2]: 260).
Ketiga, selalu berusaha dan berupaya untuk berkelompok dalam bingkai keyakinan dan kekuatan akidah yang lurus, seperti pemuda-pemuda Ashabul-Kahfi yang dikisahkan Allah subhanahu wa ta’ala pada surah al-Kahfi [18] ayat 13-25. Jadi, berkelompok bukan untuk hura-hura atau sesuatu yang tidak ada manfaatnya.
Keempat, selalu berusaha untuk menjaga akhlak dan kepribadian sehingga tidak terjerumus pada perbuatan asusila. Hal ini seperti kisah Nabi Yusuf dalam surah Yusuf [12] ayat 22-24. Kelima, memiliki etos kerja dan etos usaha yang tinggi serta tidak pernah menyerah pada rintangan dan hambatan. Hal itu dicontohkah pemuda Muhammad yang menjadikan tantangan sebagai peluang hingga ia menjadi pemuda yang bergelar al-amin (tepercaya) dari masyarakatnya. (ipw)