Allah ta’ala, Pencipta manusia dan alam semesta ternyata sangat membenci orang-orang yang enggan berzakat. Dia menetapkan hukuman tegas bagi yang melalaikannya. Berikut ini, merupakan ancaman-ancaman bagi orang yang lalai dalam menunaikan zakat.
Begitu pentingnya zakat untuk ditunaikan, hingga Allah selalu menyebutnya beriringan dengan perintah shalat. Dengan demikian, Allah pun memiliki balasan tegas bagi orang-orang yang lalai terhadap perintah wajib zakat.
Selain berdimensi ketuhanan, zakat adalah ibadah yang berdimensi sosial. Zakat mengajarkan bagaimana seorang muslim peduli dengan lingkungannya, peduli dengan orang-orang yang kurang berunung di antara mereka. Allah subhanahu wa ta’ala menghendaki hambaNya hidup harmonis, dan saling menyayangi antar sesamanya. Zakat, adalah salah satu dari sekian banyak perintah Allah dan Rasulnya yang bertujuan memperbaiki kondisi sosial.
Keengganan seseorang muslim membayar zakat, sama halnya dengan memupuk sifat bakhil (kikir) di dalam diri. Sifat tersebut adalah sifat sangat dibenci dan diharamkan oleh Allah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Dan jangan sekali-kali orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya, mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada Hari Kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Ali-Imran:180).
Baca juga: Apakah Zakat Hanya dibayarkan Di bulan Ramadhan ?
Disiksa Sampai Putusan Hukuman Hari Kiamat
Orang yang tidak berzakat akan disiksa sampai diputuskan hukuman pada hari kiamat, kemudian ia akan melihat jalannya menuju surga atau neraka. Jika ia telah kafir, maka pasti tidak akan menuju surga. Kemudian penguasa kaum muslimin dapat mengambil secara paksa harta zakat orang yang tidak membayarnya dan separuh hartanya sebagai hukuman terhadap perbuatannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada onta yang digembalakan dari setiap 40 ekor, (zakatnya berupa) ibnatu labun. Tidak boleh onta dipisahkan dari hitungannya. Barangsiapa memberikannya (zakat) untuk mencari pahala, maka dia mendapatkan pahalanya. Dan barangsiapa menahannya, maka sesungguhnya kami akan mengambilnya dan separuh hartanya, sebagai kewajiban dari kewajiban-kewajiban Rabb kami. Tidak halal bagi keluarga Muhammad sesuatu darinya (zakat).” [HR Abu Dawud; Nasai; Ahmad; dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Al Jami’us Shaghir, no. 4265.]
Dimunculkan Ular Berbisa Saat Hari Kiamat
Rasulullah shalallahi ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang tidak membayar zakat yang wajib atasnya, (kelak) di hari kiamat akan dimunculkan baginya ular jantan yang memiliki bisa yang sangat banyak. Ular tersebut akan menarik kedua tangan orang itu dan berkata kepadanya, ‘Saya ini adalah harta dan kekayaan yang telah kamu kumpulkan di dunia.” (HR. Al-Bukhari).
Baca juga: Ini Bedanya Zakat dan Sedekah
Harta di Dunia akan Jadi Lempengan di Neraka
Allah telah menjelaskan dalam firmanNya, “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. Pada hari dipanaskan emas perak itu di dalam neraka Jahannam, lalu dibakarnya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan.” [At Taubah:34,35].
Kemudian firman Allah ini dijelaskan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan sabda beliau.
“Tidaklah pemilik emas dan pemilik perak yang tidak menunaikan haknya (perak) darinya (yaitu zakat), kecuali jika telah terjadi hari kiamat (perak) dijadikan lempengan-lempengan di neraka, kemudian dipanaskan di dalam neraka Jahannam, lalu dibakarlah dahinya, lambungnya dan punggungnya. Tiap-tiap lempengan itu dingin, dikembalikan (dipanaskan di dalam Jahannam) untuk (menyiksa)nya. (Itu dilakukan pada hari kiamat), yang satu hari ukurannya 50 ribu tahun, sehingga diputuskan (hukuman) di antara seluruh hamba. Kemudian dia akan melihat (atau: akan diperlihatkan) jalannya, kemungkinan menuju surga, dan kemungkinan menuju neraka”. [HR Muslim no. 9887, dari Abu Hurairah].
Demikianlah ancaman bagi orang yang enggan menafkahkan hartanya di jalan Allah. Sesungguhnya harta merupakan ujian besar yang diberikan Allah kepada manusia.(ipw)