Sahabat Alquran, Islam menganjurkan ummatnya untuk memperhatikan air.Itu bisa kita lihat dalam surat Al-Waqi’ah ayat 31, Allah berfirman yang artinya,“Demi air yang tercurah”. Menurut ahli tafsir, apabila Allah sudah bersumpah dengan nama sesuatu, berarti Allah menghendaki kita untuk memperhatikannya dengan seksama, seperti yang terdapat dalam beberapa ayat-Nya; wadh dhuhaa (demi waktu dhuha), wallail (demi malam), wal ashr (demi waktu), dan masih banyak lagi. Begitu juga dengan ayat di atas, wa maa in maskuub (demi air yang tercurah), berarti ada sesuatu yang istimewa dalam diri air ini, yang mana harus kita perhatikan dengan seksama.
Baca juga: Menjadi Lebih Baik dengan Istighfar
Keistimewaan air memang sangat dirasakan oleh seluruh makhluk Allah, terutama manusia. “…Kami turunkan dari langit air yang amat bersih, agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak…”(QS Al-Furqan:48-50).
Maha Suci Allah yang telah menciptakan air untuk manusia, dan dengan air itu pula setiap makhluk merasakan kehidupannya menjadi lebih sehat dan nyaman. Jika Allah menghentikan memberikan air itu kepada diri kita, niscaya kita akan mati dalam waktu singkat. Yedi Purwanto dalam Jurnal Sosioteknologi Edisi 13 Tahun 7, April 2008 mengatakan, berdasarkan keterangan dokter, manusia dapat bertahan hidup selama 5-7 hari tanpa makanan. Tetapi tidakakandapatbertahantanpa air di tubuhnya.
Fakta menyebutkan bahwa sekitar 80% tubuh manusia tediri dari air. Otak dan darah adalah dua organ penting yang memiliki kadar air di atas 80%. Otak 90% sementara darah 95% komponen airnya. Kalau kita kekurangan air, tentu semua organ itu tidak akan berfungsi dengan baik, bahkanbisamenyebabkan kematian.
Baca juga: Tahapan Berinteraksi dengan Al-Qur’an
Selain air memiliki keistimewaan seperti diatas, ada kisah kehebatan air yang lain, yaitu bagaimana air bisa mencabut rumah, pohon, gedung-gedung kuat, kapal PLTD seberat 2600 ton dan barang lainnya ketika air tsunami menerjang kota Aceh. Menurut cerita sahabat saya di Aceh, air mencabut benda-benda di sekitarnya dengan cara memutari benda tersebut. Jadi ketika tsunani menerjang rumah, maka air itu berputar dengansangatcepat sehingga rumah itu terbawa arus air itu.
Sahabat Alquran, dari kisah di Aceh ini dapat kita ambil pelajaran, bagaimana air yang begitu lemah namun karena fokus dan ketekunanya memutari benda-benda yang dilewati, akhirnya benda itu tercabut dan terbawa arusnya. Mungkin pengalaman air ini bisa ditiru kita semua yang sedang memiliki cita-cita. Tidak usah sedih karena merasa lemah, tidak pandai, miskin dan yang lainnya.Atas izin Allah, kalau kita fokus dan tekun, insya Allah apa yang kita cita-citakan akan tercapai.?{}