Tahukah anda, bahwa kebersihan menjadi salah satu indikator keimanan seseorang? Baik kebersihan badan, lingkungan, maupun jiwa. Mengapa demikian? Berikut ulasannya.
Islam adalah agama yang sempurna, mengatur segala aspek kehidupan manusia dengan cara yang juga sempurna. Salah satu aspek yang amat diperhatikan Islam adalah tentang kebersihan. Dari Abu Malik Al-Asy’ariy berkata, Rasulullah shalallahi ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kesucian adalah syarat iman.” (HR. Muslim)
Lalu dalam hadist yang lain, Rasulullah bersadba, “Agama Islam itu adalah (agama) yang bersih/suci, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan. Sesungguhnya tidak akan masuk surga, kecuali orang-orang yang suci.” (HR. Baihaqi).
Hadist lain diriwayatkan dari Sa’ad bin Al-Musayyib dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala. itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Mahabersih yang menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia Mahaindah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu. Dan jangan meniru orang-orang Yahudi.” (HR. Tirmizi).
Baca juga: Mengupas 7 Wasiat Rasulullah untuk Abu Dzar Al Ghifari
Poin Kebersihan dalam Islam
Sesungguhnya cukup banyak realitas dalam syariah Islam yang menunjukkan bahwa agama ini benar-benar memberikan perhatian yang besar pada masalah thaharah ini. Perhatian Islam atas kesucian merupakan bukti otentik tentang konsistensi Islam atas kebersihan. Dan bahwa Islam adalah peri hidup yang paling unggul dalam urusan keindahan dan kebersihan.
Dalam syariat Islam, ada beberapa jenis perintah tentang kesucian, pertama adalah bersuci secara dzahir, dengan cara berwudhu’, mandi dengan air dan membersihkan pakaian, badan dan tempat dari segala najis.
Kedua, bersuci untuk batin, dengan cara membersihkan hati dari sifat-sifat yang jelek, seperti syirik, kafir, sombong, tinggi hati, iri, dengki, munafik, riya’ dan lain-lain, serta mengisi jiwa dengan sifat-sifat yang baik, seperti: tauhid, iman, jujur, ikhlas, yakin, tawakkal dan lain-lain, dan sifat ini disempurnakan dengan memperbanyak bertaubat, istighfar dan berzikir kepada Allah. Meski wudhu, mandi dan membersihkan najis termasuk perkara ritual, namun tidak dapat dipungkiri bahwa semua itu berhubungan dengan kebersihan.
Baca juga: Apa Sebenernya Makna Dari Hujan?
Kebersihan dalam Islam tak hanya slogan, demikian ujar Ustadz Hasan Basri Tanjung dengan tegas pada republika.co.id. Allah menurunkan firman bagi umatNya untuk bersuci, ibadah umat Islam pun diterima ketika ia bersih.
Ia menambahkan, kebersihan, adalah perintah Allah yang memperlihatkan cinta-Nya pada Muslim. Ketua Yayasan Dinamika Umat ini menjelaskan Allah menyuruh Muslim untuk bersih karena jika Muslim membersihkan diri, maka umat Islam dapat beribadah dan dekat dengan Allah Yang Maha Bersih.
“Kalau Islam semestinya memang bersih, lahiriah dan batiniah,” ungkapnya lagi. Dosen UNIDA Bogor ini menunjukkan hampir semua buku fikih Islam diawali dengan pembahasan thaharah atau membersihkan diri. Memperlihatkan betapa pentingnya kebersihan dalam agama Islam. “Kebersihan muslim yang diperintahkan adalah kebersihan secara lahir dan batin, jadi setiap muslim haruslah pandai menjaga kebersihan,” tutupnya. (ipw)