Umroh dan haji merupakan ibadah istimewa. Ketika berdoa di Baitullah saat melaksanakan rangkaian ritual haji dan umroh para jamaah selalu menyempatkan berdoa di tempat berdoa paling mustajab di Makkah, diantaranya adalah Multazam dan Hijr Ismail.
Hijir Ismail adalah lokasi sebelah utara Ka’bah yang dibatasi tembok yang berbentuk setengah lingkaran. Disitulah Nabi Ismail tinggal semasa hidupnya dan kemudian menjadi kuburan beliau dan juga ibunya. Ketika suku Quraisy memugar Ka’bah (606 M), mereka kekurangan dana untuk dapat membangun seukuran Ka’bah yang asli. Mereka mengurangi panjang tembok ke bagian utara sehingga Hijir Ismail semakin luas.
Oleh sebab itu, sebagian Hijir Ismail termasuk Ka’bah. Maka, orang yang melakukan tawaf harus mengitari Ka’bah dan Hijir Ismail. Tidak sah tawaf seseorang kalau ia mengitari Ka’bah dengan melewati gang antara Hijir Ismail dan Ka’bah. Siti Aisyah pernah meriwayatkan, “Aku pernah minta kepada Rasulullah agar diberi izin masuk Ka’bah untuk shalat didalamnya. Lalu, beliau membawa aku ke Hijir Ismail dan bersabda: Shalatlah di sini kalau ingin shalat di dalam Ka’bah karena Hijir Ismail ini termasuk bagian Ka’bah.”
Shalat di Hijir Ismail adalah sunah yang berdiri sendiri. Dalam arti tidak ada kaitan dengan tawaf atau umrah atau haji atau ibadah lainnya. Jadi, sebaiknya kalau sudah selesai tawaf dan akan melakukan sa’i, shalatlah di Maqam Ibrahim, terus lakukanlah sa’i tanpa shalat di Hijir Ismail.
Baca juga: Kehidupan Madinah Dulu dan Sekarang
Multazam, Tempat dikabulkannya Doa
Multazam adalah tempat yang berada di antara Hajar Aswad dan pintu Kabah. Tempat ini diyakini oleh para ulama dari berbagai mazhab sebagai tempat paling mustajab untuk berdoa. Keyakinan ini berdasar pada hadits riwayat sahabat Abdullan Bin Abbas yang diriwayatkan dalam hadits riwayat Ahmad “Multazam adalah tempat dikabulkannya doa. Tak ada satu pun doa seorang hamba di Multazam kecuali akan dikabulkan” Maka setiap kali umroh dan berhaji para jamaah berdesakan di Multazam dengan harapan akan dikabulkan.
Setiap orang yang menunaikan ibadah haji dan umroh, berlomba mencapai Multazam karena Rasulullah sallallahi alaihi wa sallam pernah bersabda, “Antara rukun Hajar Aswad dan pintu Ka’bah terdapat Multazam. Tidak seorang pun hamba Allah Subhanahu wa ta’ala yang berdoa di tempat ini, kecuali dikabulkan doanya.”
Saking spesialnya tempat ini, Rasulullah Shallallahi alaihi wa sallam sempat mendekapkan wajah dan dadanya di Multazam sambil memanjatkan doa. Kisah itu tercantum dalam hadis yang diriwayatkan Abu Daud dan Ibnu Majah.
Amru bin Syu’aib juga menceritakan dari ayahnya, ‘’Aku pernah melakukan thawaf bersama Abdullah bin Amr bin Ash, dan ketika kami sampai ke belakang Ka’bah, aku berkata, ‘Tidakkah engkau memohon perlindungan kepada Allah dari api neraka?’ Abdullah lalu mengucapkan, ‘Aku berlindung kepada Allah dari api neraka’.’’ ‘’Kemudian dia berlalu dan menyentuh hajar aswad, selanjutnya dia berdiri antara hijir Ismail dan pintu, lalu mendekatkan dada, kedua tangan dan pipinya kepada rukun itu, kemudian dia berkata, ‘beginilah aku melihat Rasulullah Shallallahi alaihi wa sallam melakukannya.’’