Membaca nasib lewat ramalan bintang masih ada di era kini. Sebagaimana yang kita tahu, membaca ramalan –bahkan mempercayainya— adalah hal yang dilarang dalam Islam. Entah itu ramalan baik, atau buruk, perbuatan tersebut tetaplah dilarang, menyebabtkan shalat tak diterima, bahkan bisa merusak akidah.
Ketua Komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia (Al Lajnah Ad Daimah) di masa silam, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz ditanya mengenai hukum membaca ramalan bintang, zodiak dan semisalnya, ia menjawab yang disebut ilmu bintang, horoskop, zodiak dan rasi bintang termasuk di antara amalan jahiliyah.
Penjelasan tersebut telah dinukil dari konsultasisyariah.com. Dalam laman tersebut, ia menjelaskan bahwa Islam datang untuk menghapus ajaran tersebut dan menjelaskan akan kesyirikannya.
Baca juga: Menghitung Hari Baik, Tradisi Siapakah?
Karena di dalam ajaran tersebut terdapat ketergantungan pada selain Allah, ada keyakinan bahwa bahaya dan manfaat itu datang dari selain Allah, juga terdapat pembenaran terhadap pernyataan tukang ramal yang mengaku-ngaku mengetahui perkara ghaib dengan penuh kedustaan, inilah mengapa disebut syirik.
Dalil yang menunjukkan perihal tadi adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dalam kitab sunannya dengan sanad yang shahih dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa mengambil ilmu perbintangan, maka ia berarti telah mengambil salah satu cabang sihir, akan bertambah dan terus bertambah.” HR. Abu Daud no. 3905, Ibnu Majah no. 3726 dan Ahmad 1: 311. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits tersebut hasan.
Baca juga: Memilih Jodoh Terbaik menurut Al Qur’an
Menanggapi hal ini, dr. Raehanul Bahraen, kontributor muslim.or.id, menyampaikan bahwa Allah lah yang maha mengetahui perkara yang ghaib. Oleh karenanya tak seharusnya muslim mempercayai ramalan dari manusia. Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah” (QS. An Naml: 65).
Karena itulah walaupun sekedar Iseng datang kepada dukun dan tukang ramal, diancam tidak diterima shalatnya 40 hari. Sebagaimana Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, maka shalatnya selama 40 hari tidak diterima.” (HR. Muslim no. 2230).
Allah Azza wa Jalla juga berfirman, “Sesungguhnya hanya di sisi Allah sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim, dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang diusahakan besok, dan tiada seorang pun yang mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Luqman (31): 34). (Din)