Mengeluh, memang hal manusiawi. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al Mariij ayat 19, ” Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.” Namun apabila sering mengeluh di segala waktu, tempat, dan suasana, maka perlu dibenahi pula dalam dirinya. Al-Qur’an sendiri sebagai pedoman hidup umat Islam, melarang untuk suka mengeluh.
Makanan tak selezat yang diinginkan, mengeluh. Rezeki tak sesuai yang dibutuhkan, mengeluh. Bahkan, hujan yang diturunkan Allah sebagai salah satu anugerah pun terkadang kita keluhkan. Padahal, lenikmatan yang diberikan oleh Allah yang tidak akan pernah sanggup dihitung oleh siapa pun. Dengan banyaknya kenikmatan selama ini, tidaklah pantas jika kita mengeluh.
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q. S. An Nahl : 18)
Baca juga: Mengenal Syirkah Berbisnis dalam Islam
Allah juga telah memperingatkan kita akan orang-orang yang tidak pernah bersyukur dan selalu mengeluh. “Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (Q. S. Ibrahim: 34)
Rasulullah pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla berfirman: “Apabila Aku memberi cobaan kepada hambaKu dengan melenyapkan kedua perkara yang dia cintai (yakni kedua matanya), kemudian ia bersabar, maka untuknya akan Kuberi ganti surga karena kehilangan keduanya.” (HR. Al Bukhari)
Dalam riwayat lain, Rasulullah juga kembali menegaskan keutamaan bersabar:
“Amat menakjubkan keadaan orang mu’min itu, sesungguhnya semua keadaannya itu adalah merupakan kebaikan baginya dan kebaikan yang sedemikian itu tidak akan ada lagi seorangpun melainkan hanya untuk orang mu’min itu belaka.
Apabila ia mendapatkan kelapangan hidup, iapun bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan baginya. Apabila ia ditimpa musibah, maka iapun bersabar dan hal inipun adalah merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)
Oleh karenanya, apabila kita mampu mengurangi kebiasaan mengeluh serta berusaha berbaik sangka pada Allah, insyaa Allah akan menjadi penyumbang kebaikan bagi kita. Wallahu a’lam.