Ujub namanya, tabiat yang tanpa sadar mengurangi amalan baik seseorang, serta menjerumuskannya ke dalam jurang kebinasaan. Begitu dahsyatnya bahaya ujub, hingga Allah melarang umatNya memiliki sifat ini, meski hanya sebesar biji sawi. Apa saja bahaya dari sifat ujub? Simak ulasannya berikut.
Biasanya orang yang memiliki sifat ujub akan takjub pada dirinya sendiri. Ustadz Firanda Andirja mengartikan ujub dengan merasa lebih tinggi dan mulia dari orang lain padahal hakekatnya dialah yang paling rendah di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala.
Sedangkan, Ibnu Mubarak rahimahullah sendiri mengartikan bahwa ujub adalah ketika seseorang merasa bahwa dirinya mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.
Dengan pengertian yang demikian, orang-orang yang membiarkan ujub merasuk dalam hatinya dapat mendatangkan kesombongan. Oleh karenanya, Allah sangat membenci ujub, dengan ujub membuat manusia lupa diri akan karunia yang diberikan padanya semata-mata hanya dari Allah subhanahu wa ta’ala. Patut bagi setiap manusia menyadari hal ini karena begitu banyak bahaya yang dapat diakibatkan dari ujub. Bahaya tersebut di antaranya.
Baca juga: Waktu yang Tepat untuk Sedekah Anak Yatim
Terhapusnya Amalan Baik
Siapapun yang membiarkan ujub berkembang biak dalam hatinya secara tak sadar membuat seseorang terhapus amalan baiknya. Misalnya saja, jika ada seseorang yang bangga atas kebaikannya hari itu, dan menceritakannya kepada orang lain, hal seperti itu dapat membuat amalan baik yang dilakukannya terhapus. Ada baiknya tidak ada seorangpun kecuali Allah yang tahu bahwa kita sedang melakukan kebaikan.
“Tiga hal yang membinasakan, kekikiran yang diperturutkan, hawa nafsu yang diumbar, dan kekaguman seseorang pada dirinya sendiri.” (H.R. Thabrani)
Mendatangkan Murka Allah
Seseorang yang menyimpan sifat ujub ini dapat mendatangkan murka Allah. Musibah akan mendatanginya baik di dunia maupun akhirat. Seperti dalam hadits riwayat Baihaqi, Rasulullah bersabda, “Seseorang yang menyesali dosanya, maka ia menanti rahmat Allah. Sedang seseorang yang merasa ujub maka ia menanti murka Allah.”
Menumbuhkan Sikap Takabur
Seseorang yang ujub suka membangga-banggakan dirinya, tak pelak, takabur juga menjadi bagian dari sikap mereka. Celakanya, sifat ini juga tidak disukai oleh Allah dan menghambat seseorang untuk masuk surga.
Hal demikian diperkuat oleh hadits riwayat Nasa’i, Rasulullah bersabda, “Tidak akan masuk surga seseorang yang ada di dalam hatinya perasaan sombong meski hanya sebesar biji sawi.”
Baca juga: Amalan Sedekah Subuh dan Berdoa
Merugi dan Terpuruk di Akhirat
Ujub benar-benar dapat membuat seseorang merugi, tak hanya di dunia namun juga di akhirat. Kelak jika terus seperti demikian hingga akhir hayatnya, ia akan meninggal dalam keadaan suhul khatimah.
“Tidak akan masuk surga orang yang menyebut-nyebut pemberiannya, seseorang yang durhaka, dan pecandu minuman keras.” (H.R. Nasa’i)
Kiamat menjadi akhir bagi setiap kehidupan di muka bumi. Siapa saja yang membiarkan ujub berdiam dalam hatinya termasuk orang-orang yang merugi serta ditimpakan adzab padanya kelak.
“Ketika seseorang lelaki berjalan dengan pakaian necis, rambut tersisir rapi hingga ia takjub pada dirinya sendiri, seketika Allah membenamkannya hingga ia terpuruk ke dasar bumi sampai hari kiamat.” (H.R. Bukhari)
Mengetahui betapa bahayanya ujub, sudah sewajibnya sebagai manusia jauh-jauh dari sifat ujub dan segala sifat lain yang dibenci Allah. Karena jika tidak demikian, adzab akan menanti dan murka Allah tak dapat dihindari.